Rabu, 07 Juli 2010
Sejarah Penyebaran HIV/AIDS
Penyebaran Human Immunodeficiency Virus (HIV) mulai pada pertengahan hingga akhir 1970-an, tetapi dianggap ada di Afrika selama bertahun-tahun.
Kasus pertama diketahui di Afrika tengah tetapi kematian disalahkan pada tuberkulosis dan penyakit lain. Penelitian epidemiologi penyakit HIV dimulai pada 1981 setelah perjangkitan pertama suatu bentuk kanker yang jarang, sarkoma Kaposi, dan pneumonia Pneumocystis carinii di beberapa kota di AS.
Pada 1982, Centers for Disease Control and Prevention (CDC), di Atlanta, AS, mendefinisikan sindrom kanker dan penyakit menular sebagai Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS): sebagaimana pengertian tentang gejala lanjutan infeksi HIV muncul dan terjadi perubahan pada diagnosis, definisi AIDS CDC beberapa kali diubah. Pada 1983, virus penyebab AIDS dikenal di Perancis: pada awalnya diberi nama HTLV-III atau LAV dan kemudian diubah menjadi HIV.
Tes untuk menemukan antibodi pada HIV dikembangkan pada 1984, dan ini memungkinkan penyelidikan epidemiologi pada orang dengan AIDS atau mereka dengan bentuk penyakit HIV dengan atau tanpa gejala. Pengalaman global menunjukkan bahwa kendati geografi dapat melambatkan tibanya HIV, itu tidak bersifat melindungi.
Epidemi HIV/AIDS, selama dua dasawarsa belakangan ini, telah menyebar ke lebih 190 negara di semua benua. UNAIDS memperkirakan bahwa, pada akhir 2000, ada 36,1 juta orang yang hidup dengan HIV/AIDS, dengan 90 persen di negara berkembang.
Jumlah kematian karena AIDS sejak awal epidemi menjadi 21,8 juta. Pada awal epidemi HIV/AIDS, di dunia berkembang, hampir seluruh infeksi HIV terjadi pada pria.
Ini tidak berlaku lagi dengan wanita lebih sering terinfeksi HIV. Pada 2000, UNAIDS memperkirakan lebih dari 16,4 juta wanita di seluruh dunia terinfeksi HIV. Data saat ini mengesankan bahwa AIDS muncul sebagai penyebab utama kematian orang dewasa berusia 24-44 tahun di daerah yang sangat luas di dunia maju dan berkembang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar