Kamis, 23 Desember 2010

Markus, Benteng Terakhir Indonesia

Markus Haris Maulana terlahir dengan nama Markus Horison di Pangkalan Brandan, Sumatera Utara, 29 tahun silam. Kini ia dikenal sebagai kiper andalan tim nasional Indonesia.
Markus memulai karir persepakbolaannya dengan mengikuti diklat (pendidikan – latihan) di Pusat Pendidikan & Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Sumatera Selatan pada tahun 1998 lalu. Selama 2 tahun menempa ilmu bermain bola disana, akhirnya pada tahun 2000 Markus memilih PSL Langkat sebagai klub sepakbola pertamanya.
Namun bakat Markus baru terbaca ketika dirinya memperkuat PSKB Binjai pada tahun 2002. Seorang pemandu bakat dari klub elit PSMS Medan kepincut dengan bakat Markus menghalau bola. Akhirnya pada tahun 2003, Markus resmi membela tim berjulukan Ayam Kinantan tersebut.
Di PSMS, nama Markus bersinar dengan gemilang. Sejumlah prestasi dicatatnya selama membela tim berkostum biru tersebut. Di antaranya menjadi pemain terbaik turnamen Bang Yos pada tahun 2006 silam. Prestasi tersebut membuat Markus dipanggil untuk membela tim nasional Indonesia. Debut Markus bersama Merah-Putih adalah ketika menghadapi Korea Selatan di ajang Piala Asia 2007. Meskipun saat itu Indonesia kalah 1-0, penampilan Markus menuai banyak pujian.

Setelah penampilan tersebut, Markus memutuskan untuk hijrah dari klub yang telah membesarkan namanya. Pada tahun 2008, Markus pindah ke Persik Kediri setelah diiming-imingi bayaran dalam jumlah besar. Persik yang kala itu tengah gemilang di kancah ISL juga memborong 4 pemain PSMS lainnya untuk ‘menemani’ Markus, yakni Saktiawan Sinaga, Mahyadi Panggabean, Usep Munandar dan Legimin Raharjo. Namun sayangnya, klub tersebut mengalami masalah finansial yang cukup berat. Sehingga hanya setengah musim disana, Markus ‘dipulangkan’ kembali ke PSMS.
Pada akhir musim 2008, sejumlah klub besar ISL berminat memakai jasa Markus untuk menjadi pertahanan terakhir. Di antaranya Persija dan Arema. Pendekatan Persija yang terlalu berlarut-larut membuat Markus lebih memilih Arema sebagai labuhan berikutnya.
Hanya semusim lamanya Markus membela Arema. Pada awal tahun 2010, pria yang selalu tampil plontos ini memutuskan untuk pindah ke Persib Bandung. Alasan Markus membela berjulukan Maung Bandung itu adalah disana ia dapat bereuni dengan rekan-rekannya sesama pemain timnas, yakni Nova Arianto, Eka Ramdani, Hariono dan Maman Abdurahman.
Markus dikenal sebagai kiper yang tangguh menghalau bola-bola udara. Ditunjang tinggi badan 184 cm, ia menjadi tumpuan terakhir bagi barisan pertahanan timnya. Markus juga dikenal memiliki reflek dan kecepatan yang matang. Ia juga kiper yang sedikit eksentrik, kerap maju ke depan untuk menghalau bola. Penampilannya tersebut mengingatkan penikmat bola pada mantan kiper timnas Prancis, Fabian Barthez. Terlebih, keduanya sama-sama berkepala gundul.
Pada tahun 2009, Markus menjadi pemain Indonesia pertama yang masuk nominasi pemain terbaik Asia bersama 15 pemain dari negara lainnya.
Belakangan, Markus mengubah namanya menjadi Markus Haris Maulana. Ya, perubahan tersebut bukanlah tanpa arti. Sejak tahun 2004 lalu, Markus resmi memeluk agama Islam. Markus memang dibesarkan oleh keluarga yang seluruhnya memeluk agama Nasrani. Namun ketertarikannya pada agama Islam tak dapat terbendung. Terlebih sang ibu, Yenny Rosmawati, dulunya juga pemeluk agama tersebut. Akhirnya setelah lama belajar dari keluarga pihak ibunya dan mendapatkan hidayah dari Allah SWT, Markus Horison mengucapkan dua kalimat syahadat pada tahun 2004 dan mengganti namanya menjadi lebih berbau Islami, Markus Haris Maulana.
Pada awalnya, hal ini mendapat tentangan dari ayah dan ketiga kakaknya. Namun Markus tak gentar, keputusannya sudah bulat. Sebagai satu-satunya muslim di keluarga, Markus terbiasa beribadah sendirian. Di kala bulan Ramadhan tiba, Markus biasa sahur, berbuka, menjalankan tarawih, dan merayakan lebaran Idul Fitri dan Idul Adha sendirian. Ia tidak keberatan dengan hal tersebut. Hingga akhirnya keluarganya mampu menerima kepercayaan barunya tersebut.
Kini, Markus termasuk satu dari 22 pemain yang membela Indonesia di ajang Piala AFF 2010. Hingga saat ini, ia sudah menunjukkan kemampuannya dengan hanya kebobolan 2 kali dari 5 pertandingan.

0 comments: